Senin, 23 September 2013

SuperDecisions.com: Software ANP


The Super Decisions software is used for decision-making with dependence and feedback. It implements the Analytic Hierarchy Process, AHP, and the Analytic Network Process, ANP. Both use the same fundamental prioritization process based on deriving priorities by making judgments on pairs of elements, or obtaining priorities by normalizing direct measurements. In the AHP the decision elements are arranged in a hierarchic decision structure from the goal to the criteria to the alternatives of choice, while in the ANP the decision elements are grouped in clusters, one of which contains the alternatives, which the others contain the criteria, or stakeholders or other decision elements. 

In the ANP there is not a specific goal element, rather the priorities are determined in a relative framework of influences and the prioritization of the alternatives is implicitly understood to be with respect to whatever the network is about: the decision concern. The clusters are arranged into a network with links among the elements, or sometimes into multiple tiers of elements such as when a problem is decomposed into Benefits, Opportunities, Costs and Risks. Most decision-making methods including the AHP assume independence: between the criteria and the alternatives, or among the criteria or among the alternatives. The ANP is not limited by such assumptions. It allows for all possible and potential dependencies.
 
The ANP does not limit human understanding and experience to force decision-making into a highly technical model that is unnatural and contrived. It is in essence a formalization of how people usually think, and it helps the decision-maker keep track of the process as the complexity of the problem and the diversity of its factors increase. The best testimony of the power and success of the ANP are those applications that have been done that derived priorities that corresponded with known answers in the real world or that have predicted outcomes. From that perspective it is a reliable and objective approach for making decisions based on priorities and importance with which one has had experience. It is rather different than making guesses about the probabilities of occurrence as some decision-making methods would have you do.

Rabu, 11 September 2013

IN-HOUSE TRAINING DAN KONSULTASI ANP UNTUK KORPORASI



PENDAHULUAN--ANP (Analytic Network Process) merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang sangat powerfulluntuk diterapkan baik dalam ilmu manajamen, ekonomi, pendidikan, teknologi informasi, dan bidang-bidang ilmu lainnya. Metodologi yang dikembangkan oleh Saaty ini memilih pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta menggunakan perhitungan supermatriks sehingga hasil penelitian akan lebih akurat daripada metodologi sejenis lainnya.

Analytical Network Process merupakan model pengambilan keputusan penemuan Thomas L. Saaty, Profesor dari Wharton School Universitas Pennsylvania. Kegunaan model ini telah dikenal demikian luas bahkan telah digunakan oleh pemerintah AS untuk membantu memprediksi gejala resesi global, rencana eksplorasi minyak di Alaska dan strategi AS dalam keanggotaan AFTA.

Di tingkat mikro ekonomi, ANP telah digunakan oleh banyak perusahaan besar untuk mengambil keputusan penting, seperti: McDonald untuk memutuskan strategi budget, keputusan perusahaan otomotif Ford yang kontroversial untuk membatalkan pembelian ban Firestone dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Saat ini, telah terbentuk organisasi bernama International Symposium on the Analytic Hierarchy Process (ISAHP) yang setiap dua tahun sekali berkumpul untuk mendiskusikan dan mengembangkan model ANP ini.

ANP adalah salah satu metodologi yang paling umum dan mudah diaplikasikan untuk studi kualitatif yang beragam, seperti pengambilan keputusan, forecasting, alokasi sumber daya, dan lain sebagainya. Penggunaan metode ini telah terbukti manfaatnya baik bagi banyak perusahaan termasuk Bank Indonesia (BI), Pertamina, Kementerian dan korporasi lain.
 
Oleh sebab itulah SMART CONSULTING bekerjasama dengan pihak manapun untuk mengadakan pelatihan selama 2 hari terkait dengan tema metodologi ANP untuk memenuhi kebutuhan para akademisi maupun praktisi yang hendak menggunakan metodologi ANP.


SASARAN PESERTA
Para penentu kebijakan pada perusahaan, baik lembaga keuangan seperti perbankan maupun korporasi lain, Kepala Cabang dan bagian riset pengembangan, serta kalangan akademisi: Dosen dan Peneliti.


MATERI TRAINING METODOLOGI ANP:
1.   Konsep Dasar ANP
2.   Beberapa Fitur ANP
3.   Perbedaan ANP dan AHP
4.   Landasan ANP: Resiprokal, Homogenitas, Struktur Hierarki (AHP)
5.   Prinsip Dasar: Dekomposisi, Penilaian Komparasi, Komposisi/Sintesis
6.   Fungsi Utama ANP
7.   Konsistensi dalam ANP
8.   Bentuk-bentuk Jaringan: Holarki, Hierarki, Analisa BCR, Jaringan Umum
9.   Prosedur Mendapatkan Skala Rasio
10. Supermatriks dalam ANP
11. Aplikasi AHP dan ANP
12. Tahapan Penelitian: Konstruksi Model, Kuantifikasi Model, Analisis
13. Menghitung Geometric Mean
14.Rater Agreement
15. Mengenal Super Decision
16. Mengenal Node, Cluster, Connection, etc
17. Menyusun Kuesioner ANP
18. Materi Praktik dengan Software
19. Contoh-contoh Penelitian yang Menggunakan ANP
20. Beberapa Tema Penelitian Aplikatif yang Dapat Dilakukan dengan ANP
21. Diskusi dan Sharing

RISET APLIKATIF YANG FEASIBLE UNTUK PERUSAHAAN
Adapun beberapa riset aplikatif dengan metode ANP yang feasible untuk tingkat korporat antara lain:
-      Training Need Analysis (TNA)
-      Strategic Management Analysis
-      Decision Making Analysis


PROFIL TRAINER
Ascarya, Ir. MBA., M.Sc  (Pakar Metodologi ANP Indonesia, Peneliti Bank Indonesia pada Pusat Pendidikan Studi Kebanksentralan/PPSK, Dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia, Dosen Pasca Universitas Trisakti, Pembicara Konferensi dan Forum Nasional dan Internasional Ekonomi-Keuangan Islam, menyelesaikan Master pada Pittsburg University, USA)

Aam Slamet Rusydiana, SEI (Konsultan dan peneliti pada lembaga riset ekonomi Islam SMART Consulting, Penulis buku “ANP: Pengantar Teori dan Aplikasi”, Pembicara pada training-training metodologi di beberapa kampus negeri dan swasta, Pembicara pada seminar dan konferensi ekonomi Islam, baik nasional maupun tingkat internasional, Kandidat Master Universitas Indonesia)

Abrista Devi, MEI (Konsultan pada lembaga riset ekonomi Islam SMART Consulting, aktifis Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Pakar Metodologi ANP, Penulis buku, Dosen pada beberapa kampus swasta)


PENYELENGGARAAN
Durasi Waktu Training dan Konsultasi Analytic Network Process memerlukan waktu 2 (dua) hari efektif. Biaya dan Peserta Total biaya satu paket adalah Rp. 25.00.000,- (dua puluh lima juta rupiah). Transportasi dari Jakarta ke lokasi (PP), dan akomodasi 2 (dua) trainer-konsultan selama kegiatan menjadi beban penyelenggara. Jumlah maksimum peserta setiap kegiatan maksimal 20 orang. Setiap peserta akan memperoleh copy program belajar Software Super Decisions, hand out, training kits, asesoris, dan sertifikat. Sarana-Prasarana Penyelenggara bertanggung jawab menyediakan sarana-prasarana training seperti komputer untuk setiap peserta, ruang pembelajaran dan sebagainya.

Website: www.konsultan-smart.com

Senin, 02 September 2013

Langkah dan Analisis Fuzzy ANP

Setelah semua  data-data yang  dibutuhkan terkumpul maka  langkah selanjutnya   adalah mengolah   data-data   tersebut     sehingga   hasil  dari pengolahan data  tersebut akan  dapat  menyelesaikan masalah yang  dihadapi dalam sebuah penelitian.

Langkah-langkah dari FANP ini adalah sebagai  berikut  :
a.   Setelah dilakukan interview dengan  pihak  perusahaan (expert) maka  langkah selanjutnya adalah   menyusun cluster  dan  kriteria-kriteria yang  ada dalam  cluster yang juga disesuaikan dengan  tabel  Dickson Vendor Selection. Langkah berikutnya adalah  menyusun hubungan antar cluster, hubungan criteria dalam  satu cluster maupun  dengan  criteria pada cluster lain.

b.   Pada tahap ini dilakukan  penentuan tingkat kepentingan  dari elemen­ elemen tiap level criteria dan subcriteria. Penilaian perbandingan  ini diisi  oleh  pakar purchasing, quality assurance, logistic dan  PPIC dalam bentuk kuesioner. Langkah berikutnya adalah menghitung nilai perbandingan   berpasangan  yang  akan  digunakan  untuk  menghitung nilai eigenvector.

c.   Selanjutnya  mengolah  hasil  kuisioner  dengan  menggunakan konsep fuzzy untuk  dapat  mengatasi  ketidakpastian  di dalam kriteria-kriteria kualitatif. Variabel linguistik digunakan  untuk mendapatkan  penilaian subyektif dari pembuat keputusan, maka fungsi keanggotaan triangular dapat  digunakan  untuk mengelompokkan  kekaburan  yang terjadi pada variabel linguistik. Setelah  linguistic assesment dikonversikan ke dalam triangular fuzzy number, selanjutnya triangular fuzzy number  ini didefuzziflkasi  untuk  mendapatkan  satu nilai   tunggal   yang   nantinya   akan   digunakan   untuk   membangun matriks perbandingan  berpasangan dalam ANP.
 
d.  Dengan matriks perbandingan berpasangan maka akan dapat dibuat supermatriks. Supermatriks merupakan matriks partisi, dimana setiap submatriks dibentuk dari sekumpulan hubungan antara dua tingkatan dalam pemodelan gratis. Setelah dilakukannya pengidentifikasian karakteristik supermatriks maka dapat dilakukan perhitungan untuk mendapatkan  limiting  matriks  dari  supermatriks  tersebut  kemudian limiting  matriks  akan  didapatkan   setelah   melalui  beberapa  iterasi sehingga  pembobotan  yang  dihasilkan  akan  stabil  dan  dapat digunakan   untuk   analisis   berikutnya.   Pada   proses   ini  dilakukan dengan menggunakan  software Super Decisions.
e.   Setelah diperoleh bobot dari masing-masing supplier maka dilakukan perankingan supplier.

Analisa
a)   Analisa Hasil Bobot Alternative dan Criteria
Setelah  dilakukan  pengolahan  data, maka dalam  tahap  ini dilakukan analisa   dan   pembahasan   terhadap   output   basil   pengolahan   data tersebut. Yaitu berupa hasil bobot alternative dan criteria untuk dapat criteria  yang   paling   mempengaruhi   dalam   pemilihan   alternative tersebut.

b)  Analisa Sistem Informasi
Setelah   melakukan   proses   pengumpulan   data  melalui   wawancara dengan pihak perusahaan (expert), maka dapat dianalisa sistem informasi yang diperlukan   oleh   perusahaan. Analisa   sistem   informasi   dijelaskan melalui system definition, analisis FACTOR,  rich picture berjalan dan rich picture usulan.